Sunday, 26 April 2009

Tepi Mimpi

Rupanya pernikahan sedang goyah
Antara bumi dan matahari
Aku menyaksikan mereka terpisah
Memelas dalam kelabu
Kali ini hujan malam waktu barat

Saat kau terpejam, aku jatuh dalam mimpimu
Membungkuk, mencuri kuduk
Mengirim wangi anyir tanpa busana hitam
Beradu dengan peristirahatan

Aku tidak perlu merobek kepalamu
Untuk menggigit kerut itu
Aku hanya ingin meletakkan lentera di belakang mata
Agar kau sejenak tak histeris
Berlabuh terpelanting dalam doaku

Kemudian jatuh dalam hakikimu
Kau terkaget dan bertanya
Sosok aku meradang pada cabang
Bukan membiarkan malaikat berdatang
Bahkan mengirim tulang ke kafan
Sayangnya aku tidak menemu jalan pulang
Aku tersesat dalam tepi mimpi
Lenganmu terlalu kuat menahan
Memintaku membakar realita
Mendampingi dalam pembuluh bawah sadar

Tahukah kau,
Aku pun tak pernah suka yang terakhir



Selepas Hujan Malam Waktu Banten
April 26th, 2009
20:44

No comments:

Post a Comment