Monday, 13 April 2009

Takut Aku Memaku

Ada yang memaksa keluar dari aliran darah
Dari nyeri-nyeri yang berseri
Aku sesak dalam ruang penjara
Tanpa tralis besi tua atau pun kawat berjaring
Ada yang memaksa hapus titian luka
Dari petak-petak yang mendetak
Aku gugur dalam sandaran debu
Tanpa pasir partikel menggebu

Rupa menelangsa, merajuk benang kenangan ketika gontokan beling tergetar berhadap rasa

Jika kau tetesi setitik darah di depan mukaku, aku bisa bunuh diri
Takut ini menggeming jiwa
Sampaikah isyarat yang ku titipi lewat celah rimba dalam balutan angin dalam kulitmu?
Aku takut
Menghakimi meretak rasa hawa lain terhadapmu
Takut jikalau hawa yang memenjaramu hanya memainkan drama
Takut jika ia murka hempas dan terluka
Takut mendapati ada tetes air di lembah hawa Kota Kembang
Aku takut sayang
Sangat
Jika kau tenggelam atas ribuan pesan yang kuselipkan pada lirihmu
Pada alunan desir daun pagi buta
Aku takut memaku
Pada tiap pijakan rapuh yang membuatmu lelah

Aku khawatir
Apakah kau baik-baik saja malam ini?



Padang Bunga Dalam Penjara
April 13th, 2009
22:29

No comments:

Post a Comment