/I/ Bila tidak bersanding di hadap ragamu, mungkin malam ini aku sudah tergelepar beku oleh ganasnya angin. Terpisah, dipertemukan kembali, dan kematian yg bertengger terlewati dalam satu hari. Kelak fase itu jadi nyata, menata celah antara kita. Bolehkah aku tahu seberapa banyak kekosongan yang harus kuisi dalam hatimu?
/II/ Kubenam gelisahku akan nafas yg terpatah. Keriap air mencumbu tiap lampu stasiun. cuaca basah, gelegat angin larut. Di bangku kayu kita masih menjemu embun. Aku tak ingin pulang, kecuali denganmu.
Oct 4th, 2009.
Wednesday, 6 January 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment