/I/ Karena bocah-bocah kecil pemilik manik bening belajar mengeja satu demi satu deretan huruf, menjejalkannya dlm gerigi mereka yang baru menyembul.
/II/ Dan kita tegak bersebelahan hingga mereka meniti tubuh kita untuk digoreskan, pada akta lahir kita yang silam atau nanti di nisan yang kelam.
/III/ Dua puluh enam begitu menghujam tanpa kita berdua, dalam tiap kamus bahasa, serta tiap ayat sang Kuasa. Kau yang di depanku,menjaga dan menimang dahaga.
/IV/ Meletik-retas wewangi kita tanpa busana, mencibir ngengat akan durjana. Kita akan terus berdampingan dlm alfabet, dlm setiap kekurangan antara ruang dan waktu..
Dec 26th, 2009
Wednesday, 6 January 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Beautiful poems. Neither Selfish nor self centered, gw suka sajak loe yg ngga terpaku sama diri sendiri, dan ngga semua ttg cinta. Menurut gw pikiran loe itu bukan sampah, tapi sumber inspirasi.
ReplyDeleteVisit me back @ http://lesparadis.blogspot.com/
Ngga sebagus loe,dan masih miskin kata-kata hahaha.