Aku merindu, akan sekujur tubuh berselimut salju
yang membakar dini hariku
dengan sayap-sayap angin.
Sementara,
langit-langit kamarku gaduh,
gumpalan jemariku luntur pada pelupuk misteri.
Kucari-cari lagi sebuah sangkar,
tempat huru hara bergemuruh,
bias sinar arwah-arwah.
Oh, Melankolialkoholik,
Cuaca di penaku yang teriris,
Kau mati di huruf terakhir sebuah kesempatan.
2011
Monday, 27 June 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment