Wednesday, 27 May 2009

Menggambar Nanar

Dengan perlahan mengukir uratmu agar aliran yang lewat melahirkan denyut tak bertepi

Menarik garis lurus serambi menjahit goresan yang belum terkikis

Aku hanya punya selembar kertas yang kusapu dengan gelap terang

Membuatnya lebih perspektif dengan kayu yang terserut

Bukan tak rela, tapi memaksa mengerucut

Tiada kubiarkan tumpul
Maka kuserut saja kayu itu sampai ke jariku

Beberapa menyembul diantara kulitku

Agar kau terombang ambing menempa guratan kasar

Sungguh aku tak pernah ingin menghapusnya

Atau membubuhkan warna yang berlebihan

Karena pasti masih ada bayangan disana...



Pamulang
May 26th, 2009
23:03

No comments:

Post a Comment