Biduan malam berselaput melacur riak sengau
Serumpun alang-alang turut mencambuk daun kepala
Telaga antara tiga taman berbingkai nyiur gading melilit jenuh
Tanpa menyelup sedikit telunjuk, aku terkatup
Tanpa menyelam setengah telapak aku tenggelam, dalam, geram..
Kau menanam isak di bawah lapisan organ tubuh pahit tempat pemberhentian segala pasukan
Saat aku memandang siluet dirimu di atas cawan buah
Sumringah kawan lelah
Tapi ternyata hanya bayu yang berbaur asap halus singgah di wajahku..
May 4th, 2009
Kantin Fakultas Ekonomi
Kampus FEUI
20:09
Monday, 4 May 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment